Setelah Viral Pemberitaan Bank PNM Mekar Muncang di Media Online, Nasabah Warga Asal Desa Ciminyak – Lebak, Keluhkan Nasib yang Sama

Lebak, Catatanfaktanews – Setelah viralnya pemberitaan ada beberapa oknum petugas Bank Pemodal Nasional Madani (PNM) Mekar Muncang/ Bank Emok, yang diduga telah melakukan penagih hutang kepada nasabah di luar jam kerja serta tagih paksa nasabah yang sedang sakit. Ketua kelompok nasabah Bank PNM Mekar warga asal Desa Ciminyak, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak-Banten, keluhkan nasib yang sama dan meminta stop pencairan. Minggu (5/5/2024).
Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari salah satu Ketua kelompok nasabah Bank PNM Mekar warga asal Desa Ciminyak yang enggan disebutkan identitasnya ketika dikonfirmasi oleh awak Media mengatakan.
“Sebetulnya masalah ini sudah lama dan sering terjadi kepada nasabah. Perihal masalah adanya oknum petugas Bank PNM Mekar Muncang itu yang diduga selalu menagih hutang kepada nasabah di luar jam kerja dan melakukan penagihannya pun secara memaksa itu memang benar adanya”
“Saya pribadi pun merasakan dan melangalami nasib yang sama halnya dengan nasabah yang lainnya. Saya sebagai Ketua kelompok nasabah Bank PNM Mekar Muncang, sama, bukannya tidak mau membayar hutang kami kepada pihak Bank tersebut. Ya hutang mah memang harus di bayar kan,”
“Kami berharap kepada pihak petugas Bank PNM Mekar Muncang tersebut jangan sekali-kali lagi melakukan penagihan kepada nasabah dengan cara memaksa harus ada, serta jangan ada lagi oknum petugas Bank PNM Mekar/Bank Emok melakukan penagihan mendatangi nasabah pada waktu malam hari/di luar jam kerja lagi,” harapnya.
Lanjut Ketua kelompok nasabah yang enggan disebutkan identitasnya.
“Mereka, petugas Bank PNM Mekar Muncang, kadangkala ketika mendatangi nasabah selalu membawa teman-temannya 5 (Lima) sampai 6 (Enam) orang petugas mendatangi rumah nasabah, diduga seperti mengkroyok maling saja.”
Sering juga meraka, petugas Bank PNM Mekar selalu melakukan penagihan ke nasabah di waktu hari libur pun terus melakukan penagihan tidak sama halnya dengan Bank yang lain,” lanjutnya.
“Ini fakta loh!! bukan katanya,” dan bukan kami mengada-ada dan kami juga bukan mencari kesempatan didalam kesempitan dikesempatan momen sekarang ini.”
“Kalau memang benar tolong saya minta kepada Kepala Cabang Bank PNM Mekar Muncang, jika ingin tahu turun saja langsung ke lapangan lihat faktanya seperti apa, dan cek ke nasabah Bank PNM Mekar di tiap-tiap desa-desa yang ada di Kecamatan Muncang.”
“Saya pastikan semua nasabah diduga diperlakukan seperti sama halnya kejadian yang kami alami selama ini, sama halnya juga seperti kejadian nasabah warga asal Desa Sukanagara yang sekarang sedang hangat diperbincangkan di publik,” ujarnya.
Masih Ketua kelompok nasabah warga asal Desa Ciminyak. “Tidak hanya itu yang kami harapkan. Saya meminta tolong dan berharap kepada pihak Bank PNM Mekar, tolong stop pencairan kepada nasabah.”
“Karena, jika memang tidak di-stop pencairan tersebut, otomatis nasabah akan tetap meminjam dan petugas Bank PNM Mekar tersebut pun pasti akan selalu menawarkan pengajuan pencairan lagi-lagi kepada nasabah, dan bisa saya pastikan bahwa yakin nasabah tersebut tidak akan ada henti-hentinya mempunyai hutang kepada pikah Bank mana pun,”jelasnya.
Setelah viral-nya oknum petugas Bank PNM Mekar Muncang dipemberitaan Media online, Kami sekarang sadar bahwasannya walaupun kami mempunyai hutang dan terkadang juga kami tidak bisa membayar.
Sekarang kami sadar, bahwa pihak Bank tidak bisa semena-mena memaksa melakukan penagihan kepada kami sebagai nasabah.” tutup Ketua kelompok nasabah warga asal Desa Ciminyak yang enggan disebutkan identitasnya.
Sampai saat ini Listi selaku Kepala Cabang Bank PNM Mekar Muncang, ketika dikonfirmasi oleh awak Media tidak bisa dihubungi. Awak Media pun menduga nomor telepon WhatsApp awak Media telah di blokir. Diduga kuat Kepala Cabang Bank PNM Mekar Muncang menghindar dari kejaran awak Media.
Sampai berita ini dipublikasikan awak Media sampai saat ini masih berupaya mencari dan menghubungi kontak pihak Bank PNM Mekar Muncang yang lainnya.
(Ambon/Red CFN).