Akibat Pupuk Bersubsidi Langka dan Mahal, Aktivis Lebak-Banten Akan Segara Bersurat ke Kementrian Pertanian


 

Lebak, Catatanfaktanews – Akibat harga pupuk bersubsidi melambung sangat mahal. Kini aktivis Lebak- Banten akan surati Kementrian Pertanian (kementan) di Jakarta. Guna fungsi untuk mengetahui apa saja aturan-aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) soal pendistribusian pupuk bersubsidi. Karena aktivis di Lebak menilai ada yang tidak beres dugaan soal pendistribusian
pupuk bersubsidi di Lebak Banten. Sabtu (4/5/2024).

Menurut H. Aab Bachtiar B.A, aktivis di Lebak ketika dikonfirmasi oleh awak Media diruang kerjanya mengatakan.

“Banyaknya keluhan para petani di Lebak-Banten, bisa dikatakan sudah tidak wajar dan tidak bisa diabaikan begitu saja oleh pihak-pihak yang bersakutan, perihal masalah pupuk bersubsidi ini. Karena, para petani diseluruh Indonesia akan kehilangan pangan, akibat sulitnya pupuk serta mahal,” ujarnya.

Lanjut H. Aab Bachtiar B.A, “ketika para petani kesulitan pupuk, maka mereka tidak akan bisa bercocok tanam dan bisa mengakibatkan gagal panen. Karena, akibat langkanya pupuk bersubsidi tersebut sulit didapati oleh para petani di Lebak-Banten.”

“Saya pun akan segera melayangkan surat ke Kementrian Pertanian (Kementan) di Jakarta. Terutama yang akan saya laporan adalah Kepala dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Lebak, karena dianggap diduga sudah tidak mampu bekerja,” lanjutnya H.Aab Bachtiar B.A.

Masih H. Aab Bachtiar B.A, kami pun menduga adanya oknum-oknum didalamnya. Setalah kami telusuri soal dugaan melambungnya harga pupuk bersubsidi di beberapa Kecamatan yang ada di Lebak-Banten, yakni salah satunya di Kecamatan Sobang, Kecamatan Cigemblong, Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Lebak Gedong.

Kami pun telah menemukan di beberapa kios pupuk yakni, di Kampung Citorek, Kecamatan Cibeber, harga pupuk merek Urea harganya di kisaran Rp.150.000, dan untuk NPK Ponska kisaran harga Rp.160.000 ukuran berat 50 kg yang bertulisan pupuk bersubsidi, itu menurut keterangan para petani Kecamatan Cibeber.

Untuk di Kecamatan Sobang pun sama, harga Urea di kisaran Rp.150.000, dan untuk NPK Ponska di kisaran Rp.160.000, itu harga yang paling standar, itu pun para petani sulit mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut.

Di kecamatan Cigeblong, harga Urea di kisaran Rp.170.000, dan NPK Ponska harganya mencapai Rp.200.000, itu harga perkarung ukuran 50 kg, ini menurut pengakuan para petani Kecamatan Cigemblong, itu pun sulit mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut.

Di Kecamatan Lebak Gedong, harga Urea di kisaran Rp.150.000, sedangkan NPK Ponska di kisaran Rp.170.000, itu harga perkarung ukuran 50 kg, dan itu pun terkadang ada terkadang sulit didapati, ungkapnya AB kata para petani Lebak Gedong.

Maka dari itu saya akan secepatnya melaporkan masalah ini ke Kementrian Pertanian (Kementan) atas berdasarkan keluhan-keluhan seluruh para petani di Lebak perihal melambungnya harga pupuk dan langka, tutup H.Aab Bachitar B.A.
(Ambon/Red CFN).

Berita Terkait

Top