Diduga Oknum Guru SDN 2 Cisimeut Lakukan Praktik Pungli dan Penggelapan Buku Tabungan PIP Milik Siswa
Lebak, Catatanfaktanews – Sejumlah wali murid Sekolah Dasar Negri (SDN) 2 Cisimeut Kecamatan Lewidamar Kabupaten Lebak, merasa dibohongi oleh pihak sekolah terkait bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang diduga tidak transfaran dan melakukan pemotongan uang sebesar Rp 100 ribu per siswa dan sekaligus buku tabungan bantuan PIP tersebut digelapkan.
SDN 2 Cisimet yang tepatnya berlokasi di Kampung Kalang Jaya, Desa Cisemet, Kecamatan Lewidamar, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. (Minggu, 10/12/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh awak Media Catatanfaktanews dari salah satu wali murid yang enggan disebutkan indentitasnya mengatakan.
“Iya pak, saya memang pernah menerima bantuan PIP pada tahun 2021 bantuan dari pihak sekolah untuk siswa sebesar Rp. 350.000 akan tetapi bantuan tersebut pada waktu itu dibagikan di rumah ke tiap siswa yang mendapatkan PIP secara door to door oleh istri salahsatu Guru inisial (H), guru H ialah salah satu guru pengajar di sekolah sekaligus sebagai Oprator Dapodik di SDN 2 Cisimet,” tuturnya.
“Kemudian Istri dari guru H pun sambil mengatakan kepada saya bahwasannya, ini bantuan Covid-19 dan mengatakan juga ini bantuan dari siswa yang mempunyai kartu dialihkan terlebih dahulu kepada siswa yang tidak mempunyai kartu, dan sambil mengatakan jangan banyak bicara ya,” ujarnya.
“Setelah itu saya mendapatkan satu kali lagi pada tahun 2022 bantuan PIP dari pihak sekolah untuk siswa sebesar Rp. 350.000, untuk yang kedua kalinya ini memang di bagikan di sekolah, pada waktu itu saya dan sejumalah wali murid yang lainnya di panggil ke sekolah, akan tetapi pihak sekolah pun tidak memberitahu bahwasannya bantuan tersebut adalah bantuan PIP,” jelasnya.
“Pada dasarnya saya mendengar di SDN Tetangga desa kami, siswa selalu menerima uang bantuan tersebut sebesar Rp. 450.000 untuk per’tahunnya, akan tetapi kok di sekolah anak kami hanya mendapatkan Rp.350.000 saja, dan kami pun tidak pernah diberikan buku tabungannya,” ungkap salah satu wali murid yang enggan disebutkan identitasnya.
Sementara guru H salaku operator Dapodik di SDN 2 Cisimeut ketika dikonfimasi awak media melalui pesan singkat via WhatsApp mengatakan.
“Pasalnya terkait buku tabungan tersebut yang di simpan di sekolah yakni sudah atas kesepakatan musyawarah bersama dengan pihak wali murid, karena sering terjadi hilang jika buku tabungan tersebut disimpan di rumah, karena mengingat dalam pembuatan buku tabungan yang baru lagi susah nya minta ampun peroses bank nya,” ucap guru H.
“Yang kedua perihal pemotongan, pasalnya pihak sekolah tidak pernah memotong ataupun memungut anggaran PIP, itu inisiatif dari orang tua siswa, dan kami pihak sekolah pun selalu mengumpulkan orang tua wali murid yang mendapatkan bantuan PIP tersebut agar datang ke sekolah, dan musyawarah proses pencairan mau sama orang tua siswa apa gimana, ternyata orang tua siswa menyerahkan ke sekolah dan kami baru mengajukan kepada pihak Bank,” ujarnya.
“Biar lebih jelasnya bapak silaturahmi saja ke sekolah sambil ngopi kita duduk bareng ngobrol,” tambah guru H selaku operator Dapodik dalam balasan pesan singkat tersebut kepada awak Media Catatanfaktanews.
Sementara Deden Wijaya selaku kepala sekolah di SDN 2 Cisimet ketika dikonfirmasi oleh awak Media Catatanfaktanews melalui pesan singkat via WhatsApp mengatakan.
“Terimakasih kang, informasinya yang lebih jelas akang ditunggu saja di sekolah sambil ngopi lah sambil silaturahmi,” tuturnya Kepsek Deden Wijaya dalam balasan pesan singkat via WhatsApp kepada awak Media Catatanfaktanews. (Ambon/A1/Red CFN).