Pihak SDN 2 Cisimet, Siap Menggantikan Uang PIP Siswa, Yang Diduga Pernah di Pangkas Oleh Oknum Guru

Lebak, Catatanfaktanews – Pihak Sekolah SDN 2 Cisimet siap menggantikan uang sisa PIP yang pernah dipangkas/digelapkan oleh oknum guru sebesar Rp. 100.000 per’siawa, pada tahun 2020 Sampai dengan tahun 2022, pungutan tersebut diduga sudah bisa dikatakan pungutan liar (Pungli), hal tersebut yang tidak mencerminkan jiwa seorang guru karna guru adalah seorang pendidik yang mencerminkan contoh sikaf baik kepada anak didiknya, SDN 2 Cisimet berketempatan di Desa Cisimat, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Sabtu,16/12/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun awak Media dari Deden Wijaya selaku kepala sekolah melewati pesan singkat via WhatsApp nya mengatakan.
“Ok pak silahkan besok untuk orang tua siswa yang mau dikembalikan datang saja ke sekolah,” tuturnya terdengar seolah diduga menantang kepada awak Media.
Sementara guru yang berinisial (H) adalah tenaga pengajar sekaligus Oprator Dapodik di SDN 2 Cisemet ketika dikonfirmasi oleh awak Media melewati pesan singkat via WhatsApp mengatakan.
“Iya pak, apa yang diberikan oleh pihak wali murid ke kami, jika pihak wali murid merasa dirugukan oleh pihak kami silahkan datang saja ke sekolah, kami juga ada tanda bukti penyerahannya mari kita cocokan untuk itu bagi orang tua siswa yang merasa dirugukan silahkan datang saja ke sekolah,” tutur (H) seolah tedengar seperti berdalih membela diri.
“Pasalnya terkait buku tabungan tersebut yang di simpan di sekolah yakni sudah atas kesepakatan musyawarah bersama dengan pihak wali murid, karena sering terjadi hilang jika buku tabungan tersebut disimpan di rumah, karena mengingat dalam pembuatan buku tabungan yang baru lagi susah nya minta ampun peroses bank nya,” ujarnya.
“Yang kedua perihal pemotongan, pasalnya pihak sekolah tidak pernah memotong ataupun memungut anggaran PIP, itu insentif dari orang tua siswa, dan kami pihak sekolah pun selalu mengumpulkan orang tua wali murid yang mendapatkan bantuan PIP tersebut agar datang ke sekolah, dan musyawarah proses pencairan mau sama orang tua siswa apa gimana, ternyata orang tua siswa menyerahkan ke sekolah dan kami baru mengajukan kepada pihak Bank,” ujarnya seolah berdalih.
berdasarkan informas data dan fakta yang dikumpulkan oleh awak Media dari wali murid yang enggan disebutkan indentitasnya menuturkan.
“Saya dan sejumlah orang tua wali murid yang lainnya yang mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), sangat merasa kecewa atas kejadian ini, pasalnya kami baru mengetahui bahwa anak-anak kami mendapatkan bantuan PIP yang tidak sesuai dan ternyata anak kami mempunyai buku tabungan yang di simpan oleh pihak sekolah,” ungkapnya.
“Kami pun baru menyadari bahwa yang seharusnya kami menerima uang bantuan PIP senilai Rp. 450.000 (empat ratus lima puluh ribu), akan tetapi pada kenyataannya kami hanya menerima uang senilai Rp. 350 ribu. Dan ternyata yang selama ini kami tidak mengetahui bahwa anak kami mendapatkan buku tabungan,” sambungnya.
Selajutnya terkait yang katanya medengar informasi bahwasannya buku tabungan dan masalah uang yang diberikan kepada kami selaku orang tua wali murid, potongan uang tersebut, kata pihak sekolah itu sudah atas kesepakatan dengan orang tua wali murid.
“Kami siap besumpah, bahwasannya kami tidak pernah ada pemberitahuan atau di intruksikan terlebih dahulu untuk berkumpul di sekolah pembahasan terakait buku tabungan dan pemotongan uang tersebut dari pihak sekolah,” tambahnya.
“Harapan kami dan sejumalah wali murid yang lainnya, tolong untuk oknum guru jangan bohongi kami lagi didalam prihal poragram bantuan apapun harus transparan, dan kami pun sangat berterima kasih kepada pihak Lembaga yang sudah membantu kami membongkar semua keburukan – keburukan yang telah dilakukan oleh oknum guru yang salam ini sudah membohongi sejumlah wali murid terkait PIP,” ungkap dan harapan disertai rasa syukhur wali murid yang enggan disebutkan identitasnya.
Untuk prihal yang diduga Kepala Sekolah yang katanya siap menggantikan uang PIP siswa tersebut sampai saat ini belum ada informasinya lebih lanjutnya, sampai berita ini dirilis.(Ambon/Red CFN).