Orang Tua Murid Geram dan Akan segera Laporkan Oknum Guru Sekolah SMPN 1 Bojongmanik yang Diduga Gelapkan Dana PIP Milik Siswa

Lebak, Catatanfaktanews – Oknum guru Sekolah Menengah Pertama Negri (SMPN) 1 Bojongmanik yang diduga telah gelapkan sejumlah uang bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) milik siswa, wali murid pun akan segera melaporkan oknum guru tersebut ke Aparat Penegak Hukum (APH). Lokasi sekolah di Desa Bojongmanik, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak-Banten. Rabu (9/5/2024).
Berdasarkan data dan fakta yang dihimpun oleh awak Media dari Sarman selaku wali murid/orang tua korban mengatakan,
ia akan segera melaporkan oknum guru SMPN 1 Bojongmanik tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
“Iya betul saya akan segera melaporkan oknum guru SMPN 1 Bojongmanik yang diduga telah gelapkan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) milik anak saya pada tahun 2019,2020 dan 2022, hasil pengecekan di aplikasi Sipintar tertera jelas adanya dana yang masuk ke rekening, tapi saya tidak pernah menyimpannya dan buku tabungan dan ATM waktu itu disimpan di sekolah SMPN 1 Bojongmanik,” ungkapnya.
“Dan saya pun bertanya kepada anak saya tidak pernah menerima bantuan PIP selama bersekolah di SMPN 1 Bojongmanik, sedangkan anak saya sekarang sudah duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 1 Bojongmanik,” sambungnya.
Menurut Sarman selaku Orang Tua Murid korban dari
pihak sekolah tidak bertanggung jawab dalam masalah ini. Karena, tidak ada iktikad baik untuk mengembalikan hak anak saya sebagai penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) padahal Saya datang ke sekolah baik baik meminta pertanggung jawaban,” tegasnya.
Pada saat dikonfirmasi, Kepala sekolah SMPN 1 Bojongmanik, Neneng Julaeha didampingi guru-guru mengaku dan menjelaskan,
Bahwa Kepala sekolah yang saat ini baru, yang lama sudah pensiun, “Saya menjadi Kepala sekolah baru tahun 2022. Memang dulu disini banyak masalah soal PIP namun sudah saya benahi. Dulu memang buku tabungan dan kartu ATM disimpan di sekolah namun sudah saya manfaatkan untuk dikembalikan ke semua wali murid,” jelasnya.
“Untuk masalah ini kami juga kaget, namun bagaimana cara menyelesaikannya karena Pengurus PIP dan Kepala sekolah yang lama sudah pensiun,” tambahnya.
“Tolonglah, saya minta hal ini jangan di exspos, di Media dan untuk orang tua murid tolong di ikhlaskan saja soal ini. Jangan di ramai-ramaikan, kalau ramai nanti bisa-bisa saya pindah lah,” tutup Kepala sekolah Neneng.(Ambon/Red CFN).