DI DUGA PENYALURAN DANA BLT DAN SEMBAKO DI DESA DUKUH – CIKUPA TIDAK TEPAT SASARAN.


 

Tangerang, Catatanfaktanews – 17 Oktober 2024. Di Duga progam penyaluran Dana BLT dan sembako tidak tepat sasaran, yang seharusnya di peruntukan kepada warga masyarakat yang benar-benar membutuhkan sesuai hak’nya dan instruksi dari Pemerintah Pusat.(17/10/24).

Nenih, seorang nenek lansia berusia 60 Thn, janda tua datang ke kantor Desa menanyakan prihal BLT yang seharus’nya mendapatkan Hak nya tapi mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari salah satu pejabat Desa yang berkata kurang pantas di dengar.

Nenih,, waktu itu berniat ingin bertanya prihal BLT dan SEMBAKO karna beliau melihat tetangga’nya pulang dari kantor Desa membawa kantong sembako dan bertemu dengan oknum pejabat Desa dengan mengeluarkan kata-kata kurang pantas sebagai pejabat publik, “Emang daek disebut jalma susah (bahas Sunda-red)” yang artinya “memang Ibu mau di anggap orang susah/miskin”. Mendengar ucapan seperti itu Nenih langsung terdiam dan bersedih, langsung pulang kerumahnya dengan rasa kecewa.

Sri, salah seorang Lansia/Nenek juga hampir sama di perlakukan yang kurang pantas oleh pelayanan dari aparatur Desa Dukuh, Kec. Cikupa. Kab. Tangerang, yang kemungkinan diduga ada indikasi birokrasi di Desa tersebut kurang baik dalam melayani warga masyarakat untuk mendapatkan Hak nya.

Setelah mendapatkan info tersebut, salah satu awak Media berkunjung dan bertemu dengan pak Ketua RT untuk mempertanyakan prihal data yang seharus’nya mendapatkan hak BLT dan sembako tersebut.

Mahyudin selaku Ketua RT 04/02, memberikan penjelasan prihal data untuk penerima bantuan BLT, “Prihal soal data untuk siapa -siapa saja yang mendapatkan hak tersebut saya tidak tau, saya hanya menjalankan tugas penyaluran sembako & BLT sesuai yang ada di data tersebut, mengenai data dan orang nama yang tercantum itu dari pusat/dari data Desa, saya selaku Ketua RT tidak mendata warga,” ucap Mahyudin selaku RT setempat.

Malah warga yang sudah meninggal juga masih ada nama’nya tercantum untuk mendapatkan haknya, kan saya juga bingung, berarti data tidak di perbarui/kurang di cek lagi prihal kependudukan catatan di Desa,” ujar Mahyudin.

Kami selaku warga masyarakat desa Dukuh berharap aparatur Desa untuk memperbaiki birokrasi yang lebih baik lagi dalam cara melayani warga masyarakat yang membutuhkan di bebagai aspek..

(Deni S/Redaksi CFN).

Berita Terkait

Top