Refleksi Alumni PPNK Lemhannas Angkatan 219 Tahun 2025, Mengusung Tema: “Membangun SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045”


 

Tangerang, Catatanfaktanewes — Sebagai alumni Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Angkatan 219 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI, “Kami merasa terpanggil untuk terus mengimplementasikan dan menyebarkan nilai-nilai luhur kebangsaan kepada masyarakat luas, terutama kepada generasi muda calon pemimpin bangsa”.

PPNK bukan hanya sebuah program, tetapi sebuah gerakan strategi untuk memantapkan kembali empat konteks dasar berbangsa dan bernegara:

1. Pancasila

2. Undang-Undang Dasar 1945

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

4. Bhinneka Tunggal Ika

Melalui pemantapan ini, kami menyadari bahwa nilai-nilai persahabatan tidak cukup hanya dipahami, tetapi harus diinternalisasi, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salahsatunya adalah Paskibraka: Generasi Terdepan Menuju Indonesia Emas

Kami menekankan pentingnya penanaman nilai kebangsaan kepada generasi muda, khususnya Paskibraka, yang merupakan simbol kebanggaan bangsa dan pilar pembentuk karakter nasional. Mereka adalah generasi yang akan berada di usia emas pada tahun 2045, dan harus dibekali sejak dini dengan:

*Sikap mental dan karakter unggul,

*Kedisiplinan tinggi,

*Keterampilan interpersonal, kemandirian, dan kemampuan bekerja sama,

*Pola berpikir maju dan beretika,
agar mampu menjadi pemimpin yang berintegritas dan SDM unggul yang membawa bangsa ini setara dengan negara maju lainnya.

Pernyataan Letkol Inf. G. Borlak, S.Sos., MM (Komandan Detasemen Kawal Khusus Menteri Pertahanan RI/Wakil Ketua Alumni PPNK Lemhannas RI Angkatan 219)

“Sebagai bagian dari alumni Lemhannas, kami memiliki tanggung jawab strategi untuk menjaga dan mengawali ideologi bangsa di tengah derasnya tantangan global” ungkapnya.

Mempersiapkan generasi muda khususnya Paskibraka bukan hanya soal keterampilan baris-berbaris atau simbolik semata, tetapi menyangkut pembentukan karakter, loyalitas kepada negara, dan kesiapan menghadapi masa depan Indonesia Emas 2045.

“Mereka adalah calon-calon pemimpin, maka tugas kita adalah membentuk mereka menjadi pribadi yang berintegritas, berdaya saing global, dan Pancasilais sejati. Ini adalah amanah kebangsaan yang harus kita jaga bersama”.

Kepemimpinan Berbasis Nilai dan Integritas Untuk mewujudkan Indonesia yang kuat dan berdaya saing, diperlukan pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki kepribadian unggul, bukan semata-mata berorientasi pada jabatan. Kepemimpinan sejati terletak pada tindakan nyata yang memberikan dampak positif, bukan sekedar pada posisi.

Kami menggarisbawahi prinsip dari C. Otto Scharmer: “Kualitas niat dan kualitas perhatian”
(Kualitas niat dan kualitas perhatian menjadi dasar kepemimpinan transformatif.)

Seorang pemimpin harus:
integritas,
Berkomunikasi secara terbuka dan jujur,
Menunjukkan empati dan pemahaman,
Mendorong, bukan hanya menyuruh,
Berani mengakui kesalahan,
Menghargai toleransi dan keberagaman,
Membangun budaya pelapor yang aman dan suportif.

Langkah Nyata yang Harus Dilakukan adalah;

1. Hargai diri sendiri

-Percaya pada potensi diri (percaya pada diri sendiri)

-Melakukan aktivitas produktif yang bermanfaat bagi orang lain

-Menjadikan diri sebagai panutan dalam sikap dan perilaku

2. Menghargai masyarakat

-Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

-Menghargai perbedaan dan membangun harmoni sosial

-Menghidupkan nilai-nilai persahabatan dalam interaksi sosial

3. Menghargai bangsa dan negara

-Mendahulukan kepentingan nasional

-Berkontribusi pada kesejahteraan rakyat

-Berperan aktif mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang maju dan terjamin

Kemajuan bangsa tidak bisa ditawar. Ia hanya bisa mencapai prestasi dengan membentuk manusia Indonesia yang unggul dalam kompetensi, berakhlak dalam sikap, dan bijak dalam berpikir.

“Kami Alumni PPNK Lemhannas RI Angkatan 219 menyatakan komitmen kuat untuk terus menjadi agen pemersatu bangsa, penjaga nilai kebangsaan, dan penggerak perubahan positif demi Indonesia yang tangguh, maju, dan produktif di mata dunia,” Pungkas Letkol Inf. G.Borlak, S.Sos., MM.

(Safriyudin/Redaksi CFN).

Berita Terkait

Top