Proyek Pembangunan SPAM di Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung Diduga Tidak Efektif, Dinas PUPR Tutup Mata


 

Lebak, Catatanfaktanews – Proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) diduga tidak efektif pasalnya, yang sudah memiliki kini mendapatkan kembali sedangkan masih banyak yang belum memiliki SPAM tapi malah tak mendapatkan. Proyek tersebut berlokasi di Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak-Banten. Kamis (10/10/2024).

Menurut berdasarkan data dan fakta yang dihimpun oleh awak Media informasi keterangan narasumber yang egan disebutkan identitasnya. Proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) diduga tidak efektif pasalnya, yang sudah memiliki kini mendapatkan kembali sedangkan masih banyak yang belum memiliki SPAM tapi malah tak mendapatkan.

Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menelan anggaran yang sangat pantastis Biaya Rp.455.768.000.00, sumber dana APBD tahun anggaran 2024, masa pelaksana 90 hari kalender pelaksana. CV BAHARI RUANG DINAMIKA, yang beralamat di Kampung Pasar Keong Rt 002 / RW 001 Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak-Banten.

Menurut keterangan beberapa narasumber proyek tersebut kurang tepat sasaran, karena banyak sekali warga yang belum memiliki penyediaan Ari minum bersih tapi malah tak menerima.

Tapi yang sudah punya penyediaan air bersih kini dapat kembali artinya Doble. Kepada pelaksana dan dinas terkait seharusnya teliti dalam menyalurkan sebuah program kepada masyarakat karena ini di danai oleh uang negara yang berasal dari pajak rakyat jadi harus tepat sasaran jangan hanya terkesan menghambur -hamburkan anggaran negara saja.

Kemudian awak media juga menemukan di titik lokasi pembangunan baru saja rampung dikerjakan sudah terlihat tembok gedung tampungan air sudah mengalami retak dan pecah diduga dikerjakan asal jadi (ASJAD)

Bukan hanya tembok retak dan pecah namun terlihat pipa juga tak di kubur didalam tanah tapi malah terlihat tergeletak di luar sehingga nantinya akan cepat rusak tertimpa pohon baik pun yang lainnya

Air’nya pun tak akan normal berjalan karena tidak seimbang dengan mesin alat penyedot air.
Seharusnya pipa pralon itu di tanam didalam tanah maksimal 40 CM ini malah tak tertanam terlihat tergeletak di luar tanah.

Dalam hal ini pelaksana dan pemborong pekerjaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) harus bertanggung jawab dan harus membongkar kembali harus tepat dan harus sesuai Spek. Karena ini memakai uang negara jadi jangan asal-asalan dalam melaksanakan sebuah program pemerintah di Kabupaten Lebak.

Adanya proyek SPAM yang diduga tidak sesuai spek disikapi oleh sekjen Forum wartawan solid (FWS) Dani Saeputra angkat bicara.

Menurut Dani Saeputra “proyek ini harus di sikapi secara serius dan harus di Audiensi’kan di dinas PUPR Kabupaten Lebak, karena jika terus menerus di labrak begini nantinya jadi kebiasaan, serta maraknya oknum mafia proyek di Lebak, ini saya menduga kuat bahwa proyek SPAM ini hanya dijadikan ajang korupsi oleh oknum yang tak bertanggung jawab dan untuk mementingkan kepribadian sendri demi mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut,” tegas Dani Saeputra Sekjen Forum wartwan solid (FWS).

Jurnalis : Bon / Redaksi CFN.

Berita Terkait

Top