Warga Dusun Kedekan, Desa Wonoanti gelar makan kupat bareng di Masjid Sabilal Muttaqin

Trenggalek, catatanfaktanews| Dalam menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri, masjid Sabilal Muttaqin menggelar acara makan bareng kupat bersama warga Dusun kedekan, Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Kab Trenggalek.(Jum’at, 28 April 2023)
Tradisi ini dilaksanakan 7 hari setelah Idul Fitri,masyarakat berkumpul di masjid untuk selamatan dengan membawa hidangan yang di dominasi ketupat.
Ketupat merupakan makanan berbahan beras dibungkus dengan selongsong anyaman daun kelapa yang masih muda (janur, jawa),masyarakat desa membuat sendiri selongsong anyaman, lalu diisi dengan beras dan dimasak dalam rendaman air.
Ketupat direbus berjam-jam hingga matang,makanan ini biasanya di sajikan bersama sayur pelengkap, seperti opor ayam, lodeh nangka muda atau srondeng bumbu kelapa.
Ketupat menjadi makanan khas lebaran turun temurun hingga kini. Namun dalam tradisi Jawa, makanan ini bukan hanya sekedar sajian hari kemenangan, tapi lebih pada makna filosofis yang terkandung dalam tradisi Jawa.
Ketupat atau kupat sendiri memiliki banyak makna sebagaimana telah diketahui oleh masyarakat Jawa,Kupat di artikan sebagai “laku papat” yang menjadi simbol empat segi dari ketupat. Laku papat yaitu empat tindakan yang terdiri dari lebaran, luberan, leburan, laburan,maksud dari empat tindakan itu adalah :
Pertama, Lebaran yaitu tindakan yang berarti telah selesai yang diambil dari kata lebar,selesai dalam menjalani ibadah puasa dan diperbolehkan untuk menikmati makanan.
Kedua, Luberan berarti meluber, melimpah yang menyimbolkan agar melakukan sedekah dengan ikhlas bagaikan air yang berlimpah meluber dari wadahnya,oleh karena itu tradisi membagikan sedekah di hari raya Idul Fitri menjadi kebiasaan umat Islam di Indonesia.
Ketiga, Leburan berarti lebur atau habis. Maksudnya adalah agar saling memaafkan dosa-dosa yang telah dilakukan sehingga segala kesalahan yang telah dilakukan menjadi suci bagai anak yang baru lahir.
Keempat, Laburan berarti bersih putih berasal dari kata labur atau kapur. Harapan setelah melakukan Leburan agar selalu menjaga kebersihan hati yang suci,manusia dituntut agar selalu menjaga prilaku dan jangan mengotori hati yang telah suci.
Eka Setyarsa, SE Pimpinan Perusahaan Grup CFN menuturkan Alhamdulillah hari ini saya bisa mengikuti acara makan bareng kupat hasil masakan warga kedekan, desa wonoanti.
Warga saling bertukar makanan, dikumpulkan, dibagikan dan makan bareng bersama warga, kekompakan dan silaturahmi para warga sangat erat dan semoga di tahun depan bisa mengadakan acara turun temurun di daerah ini” tutur eka
(Pimpinan Redaksi)